Sabtu, 25 Juni 2011

FOTO PERPISAHAN SISWA SISWI KELAS VI Th. Pel 2010 / 2011

Pembukaan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an Oleh siswa kelas IV


Tamu undangan dari 
tokoh masyarakat, ketua komite, kepala MTs Ma'arif NU babakan, pengurus L.P Ma'arif Cabang Banyumas, dan segenap wali murid MI 





sambutan dari wakil kelas VI oleh ananda Viya 'izzatuddianah




Sambutan dari Kepala Madrasah Beliau Bpk. Jufri Waluyo, S.Ag

 Iringan musik oleh siswi kelas V 
oleh ananda Riska Imroatul A dan beliau Guru kelas II Hindarti, A.Ma




 koor siswa siswi kelas V
sebagai bukti kecintaan terhadap kakak kelas mereka




 sambutan dari beliau bpk perangkat desa sokawera
bpk. Misbah, selaku kaur umum



 kegiatan seni tari oleh siswi kelas III
atas inisiatif mereka sendiri sehingga munculah kegiatan yang menarik




 kreatifitas siswa siswi kelas IV dalam menghibur wali murid dan segenap tamu undangan 
dengan memainkan drama bawang merah dan bawang putih serta bawang goreng..




foto bersama alumni kelas VI 
Angkatan 2006
NASIB GURU DARI MASA KE MASA

Keutamaan profesi seorang guru sangatlah besar sehingga Allah SWT Menjadikanya sebagai tugas yang diemban Rasulullah saw., sebagaimana diisyaratkan dalam firmanya :
“Sungguh Allah telah memberi karunai kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS Ali Imran : 164)
Dari gambaran ayat diatas, Guru memiliki beberapa fungsi salah satunya adalah fungsi pengajaran;artinya seorang guru berfungsi sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai keyakinan kepada manusia agar mereka menerapkan seluruh pengetahuanya dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu besar peran seorang guru sehingga dapat diibaratkan profesi seorang guru adalah profesi tanpa balas jasa. dari masa ke masa guru mengalami berbagai dilema dalam kesejahteraan. kalau kita flas back ke era orde baru maka kita akan menemukan kisah yang pilu yang dihadapi oleh pejuang bangsa kita ini, dari mulai kesejahteraan yang hanya dibayar seadanya sampai dengan perjuangan dari pelosok desa ke pelosok desa untuk membagikan ilmu. 
Bahkan sampai era ini pun guru masih mengalami keterbatasan akses untuk mendapatkan kesejahteraan yang layak. dari mulai honor yang dibayarkan dalam sebulan hanya bisa sekedar untuk hidup sehari saja, sampai pada nasib mereka yang tidak bisa mendapatkan akses pendidikan;
sesungguhnya adakah yang salah dengan birokrasi pendidikan kita?ataukah memang mereka belum terjamah sehingga belum bisa mendapatkan kesejahteraan yang layak.
inilah hal yang perlu di perhatikan sebagai salah satu upaya pembenahan pendidikan formal. karna guru merupakan penyumbang terbesar dalam perkembangan pendidikan. kenapa tidak?kalau kita lihat salah satu fungsi guru dari hal terkecil saja yaitu dalam implementasi standar proses Pendidikan, Guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses Pendidikan sangat tergantung pada Guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah upaya peningkatan kualitas Pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kualitas guru, baik dari segi kesejahteraan maupun peningkatan kualitas pendidikan bagi guru.